pagar sekolah hasil swadaya |
Ketika
sekolah lain berharap dan menunggu program dari pemerintah untuk peningkatan
infrastruktur, tidak demikian dengan SMAN 1 Semitau. Kebersamaan di bangun
antara Sekolah, siswa dan orang tua melalui komite sekolah. Hasilnya, sejumlah
infrastruktur berhasil di tingkatkan berkat gerakan swadaya. “Pemerintah
itu perhatiannya banyak. Jadi kalau hanya menunggu tentu giliran kita sulit di
ketahui kapan. Dari pada berdiam diri, makanya kita bangun program swadaya agar
ada peningkatan kualitas infrastruktur sekolah,” ungkap Surahman, S.Pd, Kepala
SMAN 1 Semitau. Dari
kegiatan swadaya itu diakui Surahman sudah ada beberapa infrastruktur yang di
benahi. Salah satu diantaranya adalah lantai sekolah. Dari lantai papan, di
tingkatkan menjadi lantai keramik. Langkah awal pergantian lantai itu dilakukan
di ruang guru dan selasar sekolah. Peningkatan lantai dari papan berganti
keramik itu merupakan kolaborasi sekolah, siswa yang ketika itu lulus sekolah
dan orang tua siswa. Para siswa yang
lulus itu diminta kontribusi secara sukarela. Kekurangan dana penggantian
lantai itu kemudian di tanggung sekolah.
“Sekarang
hampir 70% selasar sekolah sudah
berlantai porselen. Sedangkan ruang guru sudah sepenuhnya berganti lantai
keramik,” ujar Surahman. Swadaya
lain yang lebih fenomenal dilakukan pihaknya dikatakan Surahman adalah
pembangunan pagar sekolah. Tak tanggung-tanggung, pagar yang di bangun berupa
pagar besi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, di bagian pagar di buat tulisan
PSB tahun 2012. Artinya pagar itu sebagian dana pembangunannya bersumber dari
dana penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012. “Sama
dengan penggantian lantai, dana yang kurang sekolah membayar. Tapi oleh karena
kemampuan terbatas, pembangunannya baru separuh. Tapi bertahap kita akan pagar seluruh kompleks
sekolah,” bangga Surahman.
Berikutnya
bangunan yang juga mulai dibangun melalui sinergi multipihak adalah moshola
sekolah. Sampai saat ini dikatakan Surahman, sudah berdiri bangunan moshola
hingga atap. Tinggal finishing dinding dan lantai.
“Mushola
itu pihaknya juga menggalang dana dari masyarakat sekitar sekolah,” ujarnya
Surahman
menyadari betul akan arti penting transparansi. Dikatakan Surahman, untuk itu
ia menempel laporan penerimaan dan pengeluaran dana di papan pengumuman
sekolah. Bahkan pihaknya siap memberikan print out laporan itu ketika ada pihak
orang tua atau masyarakat yang meminta. (Ln13)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !