Headlines News :
http://picasion.com/i/1URpX/
http://picasion.com/i/1UScV/
Home » , » Lanjak Sebagai Kota Pariwisata dan Transit

Lanjak Sebagai Kota Pariwisata dan Transit

On Thursday, January 10, 2013 | 4:38 PM



LANJAK. Posisi strategis Lanjak yang merupakan Ibukota Kecamatan Batang lupar layak di kembangkan menjadi kota pariwisata dan kota transit. Hal itu di kemukakan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, SH, belum lama ini. “Kalau dilihat posisi secara geografis, Lanjak ini sangat cocok menjadi kota pariwisata sekaligus kota transit. Dan itu akan kita rencanakan pengembangannya ke depan,” ungkap Agus. Kenapa pariwisata dan transit ? secara gamblang Agus memaparkan satu persatu alasannya. Sebagai kota Pariwisata, kota Lanjak posisinya di apit dua kawasan Taman Nasional. Yaitu Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK). Apalagi, keberadaan dua taman nasional itu juga sebagai pendukung program jantung borneo atau heart of borneo. “Kedua taman nasional itu memiliki masing-masing keunikan dan daya tarik untuk dikunjungi. Terutama alam yang masih asri dan alami. Begitu juga kebudyaaan dan kehidupan penduduk di sekitarnya. Ini yang menjadi magnet bagi wisatawan, khususnya dari luar negeri,” papar Agus. Agus juga menjelaskan, Taman Nasional Betung Kerihun menawarkan wisata alam yang penuh tantangan.Taman nasional yang luasnya mencapai 800.000 hektare tersebut memiliki kekayaan hayati dan keunikan bentang lahan. Daya tarik itu masih ditambah dengan atraksi budaya tujuh sub etnis Dayak yang bermukim di sekitar kawasan TNBK. Mulai sub Dayak Punan Hovongan, Punan Bukat, Taman Kantuk, Kayan, Tamambaloh, sampai Iban. Seperti halnya penduduk asli pedalaman Kalimantan umumnya, masyarakat yang berada di sekitar taman nasional ini sebagian besar berasal dari suku Dayak. Terdiri dari kelompok suku Dayak Iban, Dayak Taman dan Dayak Bukat. Salah satu kebiasaan yang cukup unik dari mereka adalah menggunakan “Tato” pada kulit. Sementara, Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) adalah kawasan lahan basah dengan keunikan fl ora dan fauna serta landscape alam yang memukau dalam luas 132.000 hektare. Tercatat lebih dari 500 jenis tumbuh tumbuhan, 260 jenis ikan, 300 jenis burung, sebelas jenis kura-kura air tawar, dan tiga budaya masuk dalam kawasan taman nasional itu. Kawasan itu juga menampilkan beberapa tipe vegetasi yang unik, antara lain, Hutan Rawa Putat, Hutan Rawa Kawi, Hutan Rawa Rengas, Hutan Rawa Tempurau, Hutan Rawa Gambut Kelansau, dan Hutan Kerangas. Tipe vegetasi rawa tersebut berkaitan dengan stok ikan yang ada di kawasan, kawasan hutan rawa sebagai tempat mendapatkan makanan dan breeding bagi sebagian besar spicies ikan di kawasan itu. “Realita potensi besar ini yang akan kita kembangkan. Dan secara kebetulan, Lanjak berada di antara dua taman nasional itu,” katanya. Sebagai kota transit, Agus mengatakan Lanjak berada posisi strategis. Boleh dikatakan berada di tengahtengah jalur utara atau perbatasan. Dari Kota Putussibau, Lanjak akan dilalui sebelum ke Badau. Begitupun dari Sintang, bisa diakses ke Lanjak melalui sungai melintasi Danau Sentarum. Saat ini dikatakan Agus, sebagian masyarakat menjadikan Lanjak sebagai kota transit. Terutama warga yang hendak menuju ke Badau atau ke negara tetangga Malaysia melalui Badau. Baik yang hanya sebatas berkunjung, hingga yang melakukan perniagaan. Seperti membawa hasil tangkapan ikan, hasil pertanian seperti karet dan lada, membawa madu dan hasil alam lainnya. “Pasar potensial adalah di bawa ke Malaysia. Nah, jika nanti PLB Badau sudah resmi di buka, maka diyakini perlintasan di Lanjak juga akan meningkat. Makanya sangat cocok di kembangkan menjadi daerah transit,” jelas Agus. Untuk itu, Agus menambahkan, akan di rencanakan pengembangan berkelanjutan kota Lanjak. Salah satu yang akan dilakukan adalah penataan kawasan perdagangan. Dimana sejumlah pasar tradisional, seperti pasar sayur dan pasar ikan membutuhkan pembenahan. Diantaranya pembangunan berbagai fasilitas seperti drainase, penataan ulang bangunan yang ada hingga jalan dalam kota. Tidak hanya itu, penataan akses jalan Negara lintas utara juga terus dilakukan.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1USKG/
 
Support : Bang Eceng | Template | @Adhittia_Egha
Copyright © 2013. Suara Uncak Kapuas - All Rights Reserved
Dirancang Oleh Adhittia Egha Atau Bang Eceng