Headlines News :
http://picasion.com/i/1URpX/
http://picasion.com/i/1UScV/
Home » » Sehat Berkat Aplikasi Mobile

Sehat Berkat Aplikasi Mobile

On Tuesday, September 10, 2013 | 10:00 PM


Susetyo Bagas Bhaskoro, Penggagas Aplikasi Kesehatan Untuk Penyakit Diabetes. Tempo/Anwar Siswadi

GOALSUMBER    Tempo.com     Ikuti di twitter

Anda termasuk orang yang sering menganggap sepele penyakit? Jika ya, coba cek kesehatan Anda secara mandiri. Caranya, ambil telepon seluler cerdas dan jalankan aplikasi kesehatan. Voila, ponsel akan memberi tahu apakah Anda sehat atau harus berkonsultasi ke dokter.

Berkat aplikasi kesehatan ini, Anda bisa mengetahui secara dini penyakit yang diidap, seperti diabetes, jantung, atau kanker. Di toko aplikasi milik Google atau Apple, sudah banyak aplikasi kesehatan yang ditawarkan, tapi ada juga yang sudah dipasang di dalam ponsel. 

Koran Tempo edisi Sabtu, 7 Septembar 2013, mengulas soal aplikasi kesehatan yang dirancang pengembang lokal pada telepon pintar. Salah satu aplikasi buatan pengembang lokal adalah Xanesha Diabetes, yang dibuat khusus untuk memantau tingkat kadar gula dalam darah. Aplikasi ini bikinan Susetyo.

Ide membuat aplikasi ini tercetus ketika Susetyo, 27 tahun, mahasiswa S-3 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, prihatin terhadap tingginya tingkat kematian di Indonesia akibat diabetes. Hatinya pun tergerak untuk membuat aplikasi ini.

Xanesha Diabetes mulai digagas pada 2001, namun baru dikerjakan secara intensif pada 2012-2013 bersama tim BlackBerry Innovation Center di ITB. Pembuatan, uji coba, dan kalibrasi data melibatkan lima dokter di Bandung.

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah, pengguna harus memasukkan data berupa jenis asupan makanan dan aktivitas harian. Aplikasi akan menghitung dan menampilkannya dalam kode warna hitam (sehat), kuning (hati-hati), dan merah (konsultasi ke dokter). 

Selain mendidik pasien supaya hidup lebih sehat, aplikasi ini bertujuan agar hubungan pasien dengan dokter semakin dekat, dalam hal efisiensi waktu, biaya, serta jarak dalam berkonsultasi. Aplikasi yang digarap selama dua tahun ini akan diluncurkan lewat operator seluler XL pada Oktober mendatang di Bandung.

Selain aplikasi diabetes, ada juga aplikasi untuk memantau kondisi jantung. Namanya Aorta Life. Hanya, untuk menjalankan aplikasi ini, dibutuhkan alat tambahan seperti Zephyr HXM, yang diletakkan di atas dada. Sayang, alat ini masih diimpor dan harganya sekitar Rp 2 juta.

Untuk menjalankan Aorta Life, cukup hubungkan ponsel cerdas berbasis Android atau platform lainnya dengan Zephyr HXM secara nirkabel. Setelah itu, layar ponsel akan menampilkan grafik garis hasil perekaman data oleh Zephyr HXM.

“Kalau jantung bagus, muncul kata good pada garis indikator atau bad bila bermasalah,” kata Harland Firman Agus, 23 tahun, alumnus Teknik Informatika ITB, yang membuat aplikasi ini bersama dua rekannya.

Aplikasi Aorta Life pernah mendapat penghargaan teknologi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan dalam ajang lomba #Ngandroid Funkey di Bandung Digital Valley pada September lalu, aplikasi ini menyabet peringkat ketiga.

Saat ini, Harland sedang bereksperimen agar data yang dikumpulkan bisa diakses dari jarak jauh oleh dokter pribadi, keluarga, atau sahabat. “Jadi, kalau terjadi sesuatu pada jantungnya, mereka bisa segera memberi pertolongan,” kata dia.

Memantau kesehatan secara mandiri memang sedang menjadi tren saat ini. Menurut penelitian lembaga Berg Insight, hingga akhir 2012, sekitar 2,8 juta pasien di seluruh dunia memonitor kondisi kesehatannya menggunakan peralatan yang terintegrasi secara online

Nah, bagaimana dengan Anda, sudah siap untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda hari ini? 


Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1USKG/
 
Support : Bang Eceng | Template | @Adhittia_Egha
Copyright © 2013. Suara Uncak Kapuas - All Rights Reserved
Dirancang Oleh Adhittia Egha Atau Bang Eceng