Headlines News :
http://picasion.com/i/1URpX/
http://picasion.com/i/1UScV/
Home » » Nanga Suhaid "Permata" di Kapuas Hulu.

Nanga Suhaid "Permata" di Kapuas Hulu.

On Wednesday, September 3, 2014 | 3:01 PM

Sukanews Rabu (3/9/2014)
Nanga Suhaid adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu. Nanga Suhaid merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Suhaid yang terbentuk pada tahun 1996 hasil dari pemekaran Kecamatan Semitau.
Nanga Suhaid merupakan salah satu dari desa yang terletak di pesisir sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas. Dan merupakan bagian dari rumpun melayu yang ada di Kalimantan Barat. Karena bersuku melayu otomatis penduduknya mayoritas menganut agama Islam. Dengan adat dan budaya yang hampir sama dengan rumpun melayu pada umumnya, khususnya rumpun melayu yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu.

Nanga Suhaid adalah gabungan dari beberapa desa yang ada Di Kecamatan Suhaid yang telah dilakukan pemekaran. Terlepas dari pemekaran desa, desa – desa tersebut tetaplah menjadi bagian dari Nanga Suhaid itu sendiri.
Sama halnya dengan desa lain, Nanga Suhaid juga dibagi menjadi beberapa bagian/ sub yang lebih kecil lagi yang disebut dengan istilah kampung. Kampung ini terdiri dari :
1. Desa Baru
2. Kampung Masjid
3. Kampung Keraton
4. Tanjung Harapan
5. Tanjung Kapuas
6. Madang (Madang dibagi lagi menjadi Hilir, Tengah, dan Hulu/Kedaung).
Setiap nama kampung tersebut memiliki makna tertentu. Salah satunya yaitu Kampung Keraton; Kampung tersebut diberi nama Keraton, karena ditempat tersebut merupakan tempat tinggal/ istana dari raja Kerajaan Suhaid. Yang merupakan lambang/simbol dari kejayaan Suhaid tempo dulu. Dan sampai sekarang ada beberapa peninggalan yang masih bisa dilihat termasuk peta wilayah kekuasaan Keraton Suhaid (baca: Kerajaan Suhaid).

Karena letak Nanga Suhaid yang berada di pesisir Sungai Kapuas, maka sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Nelayan- nelayan tersebut tersebar dari Nanga Suhaid sampai Sungai Tawang.
Sungai Tawang merupakan anak dari Sungai Kapuas yang bermuara di Nanga Suhaid. Sepanjang Sungai Tawang terhambar puluhan anak sungai dan danau – danau dari ukuran kecil sampai besar, termasuk Taman Nasional Danau Sentarum (Bisa dibilang “sungai seribu danau”).

Karena memiliki banyak anak sungai dan danau, Sungai Tawang merupakan pusat (central) bagi para nelayan yang ada di Kecamatan Suhaid, Kecamatan Selimbau dan sekitarnya.
Dalam setahun lebih dari ratusan ton yang di hasilkan nelayan dari sungai ini. Hal inilah yang membuat para nelayan akhirnya membangun pemukiman sementara diwilayah pesisir Sungai Tawang. Dalam perkembangannya sebagian dari pemukiman tersebut berubah menjadi pemukiman tetap dan akhirnya terbentuklah sebuah desa.
Pemukiman nelayan yang ada di pesisir Sungai Tawang yang masuk wilayah Kecamatan Suhaid antara lain :
1. Tengkidap
2. Empanang
3. Kenelang
4. Penerak
5. Nanga Sumpak
6. Belibis
7. Lubuk Kelakati
8. Lubuk Pengail
Untuk menjangkau daerah ini, harus menggunakan transportasi air.

Dalam perkembangannya Nanga Suhaid juga dikenal dengan “Bumi Arwana”, karena merupakan habitat asli dari ikan arwana yaitu Sungai Tawang. Dan merupakan daerah terbesar penangkaran arwana jenis super red. Para penangkar arwana bisa dibilang pangkat kopral gaji jendral, karena dalam setahun para penangkar tersebut bisa menghasilkan ratusan juta rupiah dari hasil penjualan anak arwana ke Pontianak yang di ekspor ke China dan Jepang. Hal inilah yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Nanga Suhaid.

Selain sebagai bumi arwana, Nanga Suhaid juga memiliki beberapa tempat yang eksotis seperti, Pulau Merasa, Batu Garam, Bantal Naga, dan Sungai Tawang. Sungai Tawang merupakan aset utama Nanga Suhaid, karena selain memiliki kekayaan alam yang berlimpah, Sungai Tawang juga menyajikan alam yang hijau, dikelilingi sungai sungai, dan hamparan danau yang begitu indah.

Dalam menghadapi laju pertumbuhan pembangunan, dan derasnya arus budaya kota, Nanga Suhaid tetaplah Nanga Suhaid yang ramah, kekeluargaan, dan religius. Nilai nilai inilah yang terus di pertahankan para penghuninya sebagai benteng terhadap hantaman globalisasi. (Ade Dody Haryanto)

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1USKG/
 
Support : Bang Eceng | Template | @Adhittia_Egha
Copyright © 2013. Suara Uncak Kapuas - All Rights Reserved
Dirancang Oleh Adhittia Egha Atau Bang Eceng