Paus Benediktus XVI (duduk) dipandu mengirimkan pesan
Twitter dalam akun Vatikan pada 28 Juni 2011 lalu.
VATIKAN -- Tertutupnya jalur komunikasi
seluler membuat para kardinal tidak boleh mengaktifkan telepon genggam di Kapel
Sistine supaya fokus saat sidang konklaf.
Sebanyak sembilan kardinal yang
acapkali aktif di media sosial Twitter pun tidak diperbolehkan nge-tweet
esok hari. Seperti Kardinal Angelo Scola (Italia), Kardinal Odilo Scherer
(Brazil), dan Kardinal Timothy Dolan (New York) yang sangat populer di jejaring
pertemanan sosial.
Dalam proses konklaf, para kardinal
punya hak pilih empat kali delam sehari. Dua kali di pagi hari, sisanya
dilakukan pada sore hari hingga mencapai suara mayoritas dua pertiga dari
jumlah kardinal yang hadir.
Meski demikian, ABC News melaporkan
salah satu kandidat paus yang aktif di twitter, Kardinal Timothy Dolan
membuatnya lebih populer ketimbang calon paus lain.
Dunia maya ternyata juga punya calon
sendiri untuk sosok Paus pengganti Benediktus XVI. Parameter popularitas di
jejaring sosial menempatkan tiga nama teratas. Mereka meraih 85 persen lebih
suara mayoritas, di antaranya Kardinal Timothy Dolan, Luis Tagle (Manila0, dan
Gianfranco Ravasi (Italia).
"Biasanya para Paus terdahulu
merangkul umatnya lewat radio, film, dan televisi serta internet. Tapi kini
media sosial menjadi alat komunikasi publik dengan gereja yang paling sering
digunakan,” terang Editor Majalah Internal Catholic Almanac, Matthew Bunson,
Senin (11/3)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !