FBI
meminta bantuan masyarakat untuk melaporkan hal yang terkait bom.
Federal Bureau of Investigation
(FBI) mencoba merekonstruksi dua bom yang meledak dalam ajang lomba maraton dan
menewaskan tiga orang. Bom itu mengubah kegembiraan menjadi horor bagi peserta
lomba Marathon Boston.
Sumber penegak hukum di Federasi mengatakan kepada CNN, perangkat peledak itu terbuat dari alat memasak, panci presto (pressure cookers) yang disembunyikan dalam tas ransel.
Dalam jumpa pers, FBI mengungkapkan, mereka telah menyerahkan sejumlah barang bukti ke laboratorium. Di antaranya: fragmen kuku, potongan-potongan nilon yang diduga berasal dari ransel, dan BBs. "Untuk analisis yang lengkap dan menyeluruh," kata agen yang memimpin penyidikan ledakan dua bom itu.
Sumber penegak hukum di Federasi mengatakan kepada CNN, perangkat peledak itu terbuat dari alat memasak, panci presto (pressure cookers) yang disembunyikan dalam tas ransel.
Dalam jumpa pers, FBI mengungkapkan, mereka telah menyerahkan sejumlah barang bukti ke laboratorium. Di antaranya: fragmen kuku, potongan-potongan nilon yang diduga berasal dari ransel, dan BBs. "Untuk analisis yang lengkap dan menyeluruh," kata agen yang memimpin penyidikan ledakan dua bom itu.
Rick DesLauriers, penanggung jawab
FBI Boston juga meminta masyarakat agar melaporkan siapapun yang berbicara soal
target pada perlombaan di hari Senin itu atau orang yang tertarik pada bahan
ledakan. Dia pun mendesak, publik melaporkan jika pernah mendengar suara
ledakan di daerah terpencil atau melihat seseorang yang membawa ransel berat
berwarna gelap di sekitar hari Senin.
"Kerja sama dari masyarakat sangat penting dalam menginvestigasi kasus ini," kata dia.
"Kerja sama dari masyarakat sangat penting dalam menginvestigasi kasus ini," kata dia.
Pemerintah Amerika Serikat
sebelumnya pernah memperingatkan agen-agen federasi bahwa alat memasak panci presto
itu bisa dijadikan bom. Di beberapa belahan dunia, bom dibuat dengan cara ini.
Sebuah memo dari Department of
Homeland Security AS menyebut bom itu sebagai, "Teknik umum yang diajarkan
teroris Afganistan di kamp-kamp pelatihan."
"Biasanya, bom jenis dini dibuat dengan menempatkan TNT atau bahan peledak lainnya dalam panci presto dengan memasang penyumbat peledak di atas panci," demikian isi memo itu.
Seorang pejabat hukum juga mengatakan, dua peledak itu kemungkinan menggunakan pengatur waktu (timer). (viv)
"Biasanya, bom jenis dini dibuat dengan menempatkan TNT atau bahan peledak lainnya dalam panci presto dengan memasang penyumbat peledak di atas panci," demikian isi memo itu.
Seorang pejabat hukum juga mengatakan, dua peledak itu kemungkinan menggunakan pengatur waktu (timer). (viv)
sumber : vivanews.com
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !