Headlines News :
http://picasion.com/i/1URpX/
http://picasion.com/i/1UScV/
Home » , » Penepian Raya Latih Periau Madu

Penepian Raya Latih Periau Madu

On Friday, April 26, 2013 | 4:57 PM


Oleh Jusman (Kades Penepian Raya) & Eko Darmawan (FFI Koordinator). Sukanews.com Merupakan peristiwa  yang sangat bersejarah bagi  Warga Masyarakat  Desa  Penepian  Raya umumnya, dan terkhusus sekali bagi para petani Periau Lebah Madu Hutan dengan adanya kegiatan pelatihan panen madu lestari yang dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 februari 2013.
Paket kegiatan Pelatihan Panen Lestari Madu hutan ini merupakan program Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu yang didukung oleh Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu Perkumpulan Kaban serta Lembaga atau Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS), dimana kedua lembaga ini memang sudah berkiprah dalam perkembangan budidaya dan teknologi Madu Hutan yang tergabung dalam Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI).
Paket Pelatihan ini juga diikuti dengan paket bantuan peralatan panen madu lestari serta penanganan pasca panen yang juga dari program Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu, yang tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dibawah program Dinas Perkebunan dan Kehutanan pada desa-desa yang berinisiatif mengusulkan Hutan Desa.
Pelatihan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu Bapak Drs. H.Hasan M, M.si, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Perhutanan Sosial Disbunhut Bapak Jumtani, Shut. M.Si,  dan staf, kemudian hadir juga Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kapuas Hulu Bapak Harun Ismail. Hadir juga Bapak Camat Jongkong Bapak Drs. HM. Baharuddin, berkontribusi juga Direktur Perkumpulan Kaban Saudara Thomas Irawan Sihombing serta Presiden APDS Bapak Basriwadi dan rombongan.

Rangkaian kegiatan pelatihan panen lestari meliputi beberapa materi di kelas yang dilaksanakan diruang rapat desa, termasuk simulasi panen lestari yang menggunakan peralatan standart. Pemateri ini adalah Bapak M. Suryanto dari anggota APDS yang sudah memiliki sertifikat sebagai pelatih dan inspektor internal dalam pengawas mutu madu yang bersertifikat oleh Biocert dan AOI (Asosiasi Organik Indonesia) bersama saudara Thomas Irawan Sihombing.
Dalam sambutan saya selaku Kepala Desa mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan pelatihan panen madu lestari ini menginginkan peningkatan kemampuan dan ketrampilan bagi para petani periau baik tikung maupun lalau di desa Penepian Raya dan desa Ujung Sait ini sebagai lembaga yang unggul serta sebagai sentra pengembangan madu hutan di Kapuas Hulu sebagaiman yang sudah dikembangkan diwilayah Taman Nasional Danau Sentarum atau yaitu Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS).
Petani anggota periau yang mengikuti kegiatan pelatihan Panen madu lestari ini secara formal dibatasi hanya 25 peserta dari lingkungan petani periau dari desa Penepian Raya dan Desa Ujung Sait. Namun dalam prakteknya jumlah masyarakat yang mengikuti baik teori sampai praktek dilapangan mencapai kurang lebih 65 petani, karena antusiasme dan realita jumlah petani dari 8 periau yang masih bergabung dari dua desa ini yaitu terdaftar ada 117 anggota baik yang memiliki tikung maupun pohon lalau.
Musim panen untuk periode Januari-maret 2013 ini, diprediksi mencapai 20 ton, jauh lebih tinggi dari periode dan tahun-tahun yang lalu, ini terhitung sekitar 3.200-an tikung dihinggapi lebah dari kurang lebih 23.000 tikung yang terpasang (yang terdaftar dan sudah masuk kelompok periau), selain hasil dari pohon lalau yang berjumlah 37 pohon yang juga semuanya dihinggapi lebah.
Praktek panen madu lestari yang dapat dilakukan pada siang hari merupakan agenda yang sangat terkesan bagi masyarakat desa Penepian Raya dan desa Ujung Sait, dimana selama ini mereka panen selalu dimalam hari, menjadi sangat spesial karena Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan ikut serta, walaupun harus menggunakan kelambu untuk menghindari sengatan lebah.
Selain secara teknis praktek panen madu lestari, juga disinggung penanganan pasca panen yang dilakukan dengan memenuhi kaidah-kaidah produk higenis, termasuk sistem tetes dan dengan 2 kali penyaringan. Ini semua bertujuan untuk menjaga kualitas dan mutu madu yang dihasilkan. Sejalan dengan itu materi lain yang juga diberikan adalah menyangkut Manajemen usaha bersama, dimana ini berorientasi untuk meningkatkan kesadaran untuk kerja bersama dan membangun desa dan masyarakat secara satu kesatuan.
Aspek lain yang terjadi pada momentum pertemuan perwakilan pemerintahan daerah Kabupaten dengan masyarakat khususnya desa Penepian Raya ini adalah adanya permohonan masyarakat kepada pihak pemerintah daerah kabupaten untuk turut serta menjaga dan memperhatikan kestabilan harga, dimana untuk sekarang harga madu bervariasi dari Rp 45.000 sampai Rp. 90.000,- . ada keinginan masyarakat untuk hasil panen lestari dan teknik higenis ini harga minimal disepakati Rp 70.000,-  di masyarakat.
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

http://picasion.com/i/1USKG/
 
Support : Bang Eceng | Template | @Adhittia_Egha
Copyright © 2013. Suara Uncak Kapuas - All Rights Reserved
Dirancang Oleh Adhittia Egha Atau Bang Eceng