Headlines News :
http://picasion.com/i/1URpX/
http://picasion.com/i/1UScV/
Home » , » Dari Sop Buah Sampai Sekolah Drum

Dari Sop Buah Sampai Sekolah Drum

On Friday, June 28, 2013 | 12:24 AM


Awick : modal awal cuman bensin, rokok, dan kamera saja

GOALOLEH    Adhittia Egha Perdana     Ikuti di twitter


Bisnis menjadi trend baru di kalangan anak muda masa kini. Namun hanya segelintir orang yang benar-benar konsisten akan usaha yang mereka tekuni. Kegagalan dalam usaha terkadang membuat sebagian orang menyerah dan jera untuk memulai usaha. Tidak demikian bagi seorang pengusaha muda asal Putussibau yang pernah merantau dan kuliah di Universitas Komputer Indonesia ini.
Saprawi Lingga yang akrab disapa Awick ini memang suka berbisnis sejak masih kecil. Namun Awick mulai serius menekuni bisnis sejak kuliah di Bandung. Semua berawal dari pengalamannya menjadi karyawan menjual sop buah di daerah surapati Bandung. Karena memang sifat Awick yang ingin mandiri akhirnya ia mencoba peruntungan memulai bisnis MLM bersama teman-teman Kapuas Hulu di Bandung. Namun ternyata, Awick berhasil mengembangkan bisnis bukan dari MLM tapi dari bidang fashion seperti distro dan clothing yang sangat cocok dengannya yang hoby di dunia music. Awick mencari suplier sepatu, kaos, jeans & aksesoris lainnya kemudian ia pasarkan secara online melalui facebook dan BB. Bandung sebagai kota fashion dan style menjadi keuntungan tersendiri untuk awick. Berkat kerja kerasnya online store yang diberi nama “Awick Grosir” berhasil menggaet konsumen yang banyak, tidak hanya dari Kalbar saja tapi juga kota-kota besar lainnya bahkan ada yang dari luar negeri. Dan melalui bisnis tersebut akhirnya Awick mampu membuka store sendiri yang diberi nama “Distro House” yang kembali meramaikan bisnis fashion di kota Putussibau. Tidak hanya itu Awick saat ini juga sedang mengembangkan bisnis lainnya yaitu membuka sekolah atau kursus drum di Putussibau.


Banyak yang bertanya bagaimana awick mendapatkan modal?
“Hahahaa... modalnya cuman bensin, rokok, dan kamera saja” ujarnya sambil tertawa.
Ternyata awick hanya membawa kamera dan datang ke tempat suplier barang, setelah itu ia menjepret barang-barang yang akan dijual kemudian diedit dan di upload ke album facebook dan ditandai keteman-teman yang ada di facebook. Dalam bisnis seperti ini kepercayaan memang menjadi modal utama karena orang akan memesan dari berbagai kota. Hasil usahanya selama dua tahun ia sisihkan untuk membuka “Distro House” sebesar 60 juta dan sekolah drumnya 15 juta sisanya ia peroleh dari pinjaman bank. Awick tergolong berani, diusia muda ia telah berani meminjam di Bank dengan jumlah yang besar. Namun Awick berpesan kepada teman-teman yang ingin memulai usaha agar jangan takut berhutang, karena dengan berhutang membuat kita semakin giat bekerja. Dan dari ketiga usaha yang ia tekuni itu, kini Awick telah meraup keuntungan bersih sebesar 7 juta rupiah perbulan. Merupakan nominal yang cukup besar untuk pemuda berusia 22 tahun ini sehingga ia dapat membantu keluarganya.
Awick sampai di titik saat ini bukan perkara yang mudah. Perjuangan demi perjuangan selalu menjadi bagian hari-harinya. Namun berkat kerja keras yang telah ia lakukan, Awick mampu membiayai kuliahnya sendiri dan menikmati hangatnya pasir pantai Kuta Bali, indahnya kota Jogja dan Medan dengan keringatnya sendiri. Dalam masalah yang kadang kala ia alami pernah terpikir oleh awick untuk berhenti dan menyerah, tapi tiap pintu-pintu seminar motivasi yang ia datangi membuat ia kembali membuka buka buku impianya dan kembali mengejar target-target yang belum ia capai dan terus bersemangat. Awick hanya tidak ingin kembali sebagai seorang yang gagal dan menyerah, ia ingin kembali sebagai seorang pemenang dan membanggakan orangtua. Dan kini Awick berterimakasih kepada orang-orang yang dulu meremehkannya bahkan menghinanya karena berkat mereka Awick selalu berusaha keras membuktikan kemampuannya.


Saat ini Awick masih belum puas, kini ia sedang membangun studio rental band dan mini take recording di Putussibau dan membantu orangtuanya membangun rumah kost. Sebagai pengusaha muda Kapuas Hulu Awick merasa banyak sekali peluang yang dapat diambil di Kapuas Hulu, hanya saja terkadang kita kurang kreatif dalam mengemas dan membaca peluang-peluang tersebut. Dan ketika ditanya oleh suka, apakah pemuda Kapuas Hulu harus membuka usaha? Awick mengatakan pemuda Kapuas Hulu terutama yang sedang merantau menempuh pendidikan harus berani mencoba,  gagal tidak menjadi masalah yang penting terus berusaha dengan tekun dengan begitu mudah-mudahan pintu rezeki akan terbuka. Diakhir pertemuan wawancara awick dengan suka, ia memberikan beberapa patah kata motivasi.  
“ Sukses meninggalkan jejak, gagal meninggalkan pelajaran, diam meninggalkan penyesalan. Mimpi hendaknya di hargai, bila Tuhan memberikan mimpi-mimpi, berarti juga dia memberikan kemampuan utk mewujudkan mimpi tersebut, kerjakan apa saja untuk mewujudkan mimpimu, PEMENANG tidak pernah menyerah, dan orang yang MENYERAH tidak akan pernah menang :)" Awick
Share this article :

4 comments:

  1. Pemuda Kapuas Hulu yang inspiratif

    ReplyDelete
  2. Mantap... Sukses Bro Awick... Yang Paling Berkesan Kata-kata di Akhirnya (ECENG) Hahahaha..... Salam dari Kota Kembang.

    ReplyDelete
  3. maju terus anak muda kapuas hulu harumkan indonesia seperti pendahulu kita, tidak hanya di bidang politik, pemerintahan, pendidikan, musik, seni, bahkan bisnis juga buktikan kalau kita ada

    ReplyDelete

http://picasion.com/i/1USKG/
 
Support : Bang Eceng | Template | @Adhittia_Egha
Copyright © 2013. Suara Uncak Kapuas - All Rights Reserved
Dirancang Oleh Adhittia Egha Atau Bang Eceng