Keterbatasan
tak menjadikan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sulit dalam merealisasikan
berbagai program. Seperti di sektor Keluarga Berencana atau KB misalnya. Hingga
akhir tahun 2012, realisasi peserta KB aktif menembus angka 3.73 atau 73,09%
PA/PUS. Sedangkan peserta KB baru sebesar 3.395 pasangan atau 50,47% dari
target.
Capaian
itu di mata Bupati AM Nasir SH merupakan prestasi yang cukup gemilang.
Pasalnya, kondisi di lapangan Kapuas Hulu termasuk kategori daerah sulit.
Jumlah penduduk saja perbandingan 7 sampai 8 jiwa per Km2.
“Dapat
di bayangkan bagaimana kita menjangkau masyarakat yang sebarannya berjauhan dan
sulit di jangkau,” ungkap Nasir.
Masalah
lain yang dihadapai kata Nasir adalah petugas lapangan KB (PL KB) yang
terbatas. Tak sebanding dengan jumlah desa yang harus di tangani. Dapat di
bayangkan, 278 desa dan empat kelurahan yang ada di tangani hanya 40 tenaga PL
KB. Perbandingannya, 1 orang PL KB membina 7 desa.
“Tapi
bukan berarti masalah itu tidak ada solusi. Memang secara bertahap PL KB ini
akan kita tambah jika ada program penerimaan PNS. Solusi lain yang kita lakukan
adalah memberdayakan kader di tingkat masyarakat,” terang Nasir.
Melalui
Badan Pemberdayaan Desa, Perempuan dan KB, pemerintah kabupaten Kapuas Hulu
lakukan program solusi konkrit. Badan ini melakukan kerjasama dengan TP PKK di
seluruh wilayah yang ada. Di mana di alokasikan dana sebesar Rp 500 ribu untuk
tahun 2012 guna meningkatkan kemampuan kader PKK. Anggaran itu kemudian di
naikkan di tahun 2013 menjadi Rp 1,5 juta. Sumber dana itu berasal dari
penyisihan alokasi ADD tiap desa. Di pergunakan untuk memberikan penyuluhan
atau Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasangan usia subur.
“Kader
yang ada di beri bekal pengetahuan untuk membina pasangan usia subur agar aktif
ber KB. Kader ini juga di berikan intensif agar lebih bersemangat,” tambahnya.
Keberadaan
kader ini sangat membantu para PL KB. Di mana para petugas PL KB setiap waktu
yang di tentukan melakukan monitoring terhadap para kader di tiap desa itu.
hasil yang di peroleh menjadi data bagi pelaksanaan berbagai program KB yang
ada.
"Melalui
APBD kita juga menggerakkan program pelatihan. Sehingga para kader benar-benar
mumpuni dalam melaksanakan program KB, termasuk untuk penanganan gizi buruk di
masyarakat,” kata Nasir.
Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMDPKB)
Kabupaten Kapuas Hulu, Ibrahim, mengaku selama ini tingkat kesadaran masyarakat
di Kabupaten Kapuas Hulu mengikuti program KB cukup baik.
“Sudah
cukup baik. bahkan terus terjadi peningkatan yang signifikan,” kata Ibrahim.
Ditambahkan
Ibrahim, kesadaran itu juga di tunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang
sekarang merasa dua anak lebih baik. berbeda dengan generasi dahulu yang lebih
memilih banyak anak. Karena ada anggapan di masyarakat semakin banyak anak akan
semakin banyak rezaki.
“Dengan
mengatur jumlah anak tentu akan memudahkan orang tua mebangun keluarga yang
lebih baik,” tambahnya.
Selain
mandiri melaksanakan program KB, Ibrahim mengakui banyak di bantu mitra lain.
Seperti TNI, Polri, PKK, Dinas Kesehatan dan lainnya. program Baksos KB Kes
yang terus digulirkan telah banyak membantu pihaknya dalam meningkatkan
keikutsertaan pasangan usia subur dalam program KB. Oleh karena itu, program
kemitraan akan terus pihaknya galang sehingga pencapaian program KB dapat
berjalan baik.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !