Di
Jakarta, Gubernur Jokowi rela turun ke dalam gorong-gorong. Melihat langsung
apakah drainase yang ada di dalamnya berfungsi normal apa tidak. Orang nomor
satu di ibu kota ini menyadari bahwa drainase memiliki peran besar dalam
penanganan banjir Jakarta.
Bagaimana
dengan di Kapuas Hulu khususnya Kota Putussibau dan Kedamin ? jika di
bandingkan Jakarta, Putussibau memang tak ada apa-apanya. Kota kecil ini baru
mulai tumbuh dan berkembang. Namun demikian, persoalan yang dihadapi nyaris
sama dengan Jakarta. Banyak drainase di kota ini tak berfungsi secara maksimal.
Akibatnya, ketika hujan turun, dipastikan sejumlah lokasi terendam.
Sebut
saja di ruas jalan Komyos Sudarso yang merupakan jalan utama kota Putussibau.
Saat hujan turun cukup lebat, di beberapa titik akan tergenang. Titik terparah ada
di ruas depan Mini Market Tita dan di dekat APMS Gelora. Kemudian dari
pertigaan jalan Dr Syamsudin, halaman kantor lurah Putussibau Kota, halaman
sekolah MIN, kompleks Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi hingga ke
jalan Nusa Indah. Kemudian hingga ke halaman kompleks Polsek Kota Putussibau.
Genangan
cukup parah terjadi Desember akhir tahun lalu. Akibat hujan turun dari malam
hingga dini hari, paginya titik yang disebutkan di atas terendam cukup parah.
Di depan Mini Market Tita, air menggenangi jalan setinggi lutut orang dewasa.
Untuk mengalirkan air, sejumlah orang harus membuka pembatas jalan. Di kompleks
sekolah MIN Putussibau pun demikian. Halaman sekolah tak terlihat karena
tertutupi genangan air setinggi betis orang dewasa. Orang tua yang mengantarkan
anaknya harus menerobos genangan air. Begitupun sejumlah siswa lainnya terpaksa
membuka sepatu dan melewati air agar bisa sampai ke kelasnya masing-masing.
Di
Kedamin setali tiga uang. Pekarangan rumah warga harus terendam karena luapan
air dari drainase yang tak mampu menampung air hujan. Kondisi yang cukup parah
terjadi dari pertigaan jalan Penjara hingga ke arah simpang Melapi. Bahkan air
menggenang ada yang hingga setinggi paha orang dewasa.
“Dibutuhkan
penanganan serius terkait drainase ini. Agar masyarakat tak menjadi korban
ketika hujan turun,” saran Abang Amrullah, Ketua LSM Gempar.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !