TANGAI JAYA. Masyarakat Desa Tangai
Jaya Kecamatan Mentebah mengharapkan kehadiran Polindes di desa mereka. Hal itu
di benarkan Asrul, Kepala Desa Tangai Jaya kepada SUKA, belum lama ini.
“Kami
sebagai masyarakat mengharapkan adanya bantuan Polindes di desa kami. Karena
sejak ditetapkan secara hukum sebagai desa hasil pemekaran justru kami ini seolah-olah
di anaktirikan,” ungkap Asrul.
Diutarakan
Asrul, Desa Tangai Jaya merupakan pemekaran dari Desa Suka Maju. Jumlah
penduduknya ada 167 kepala keluarga. Semenjak di tetapkan sebagai desa, Asrul
mengaku belum ada tempat untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kita
berharap dapat di bangun Polindesa. Pertimbangannya untuk ke puskesmas bisa
memerlukan waktu satu jam perjalanan,” katanya.
Hal
senada juga disampaikan ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Tangai Jaya,
Amat. Dipaparkan Amat, akibat ketiadaan sarana pelayanan kesehatan, warga desa
harus ke puskesmas untuk berobat.
“Sedangkan
jarak dari desa ke puskesmas cukup jauh,” kata Amat.
Di
akui amat, pihaknya sebagai pengurus desa sudah pernah mengusulkan sarana
kesehatan dalam bentuk pembangunan Polindes kepada Pemerintah Daerah. Bahkan
usulan itu sudah di lakukan semenjak tahun 2011 lalu. Namun sampai saat ini
belum ada jawaban yang pasti dari Pemerintah Daerah.
“Jadi
kami mengharapkan kepada instansi terkait, agar dapat kiranya usulan kami
tersebut dapat terealisasikan dalam waktu dekat, karena masyarakat sangat
mengharapkan adanya sarana kesehatan di Desa kami ini,” harap Amat.
Beberapa
hari yang telah lalu, awak SUKA berkesempatan melihat langsung bagaimana cara
penanganan kesehatan di Desa Tangai Jaya. Pelayanan kesehatan tersebut
dilaksanakan di Rumah kediaman Kepala Desa Tangai Jaya, dengan peralatan
seadanya. Walaupun demikian, masyarakat sangat antusias dalam memeriksakan
kesehatan, terutama ibu-ibu hamil dalam memeriksakan kandungannya. (HTr)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !