Awick : modal awal cuman bensin, rokok, dan kamera saja
Bisnis
menjadi trend baru di kalangan anak muda masa kini. Namun hanya segelintir
orang yang benar-benar konsisten akan usaha yang mereka tekuni. Kegagalan dalam
usaha terkadang membuat sebagian orang menyerah dan jera untuk memulai usaha. Tidak
demikian bagi seorang pengusaha muda asal Putussibau yang pernah merantau dan
kuliah di Universitas Komputer Indonesia ini.
Saprawi
Lingga yang akrab disapa Awick ini memang suka
berbisnis sejak masih kecil. Namun Awick
mulai serius menekuni bisnis sejak kuliah di Bandung. Semua berawal dari
pengalamannya menjadi karyawan menjual sop buah di daerah surapati Bandung.
Karena memang sifat Awick yang ingin mandiri akhirnya ia mencoba
peruntungan memulai bisnis MLM bersama teman-teman Kapuas Hulu di Bandung.
Namun ternyata, Awick berhasil mengembangkan bisnis bukan dari
MLM tapi dari bidang fashion seperti distro dan clothing yang sangat cocok
dengannya yang hoby di dunia music. Awick mencari suplier sepatu, kaos, jeans
& aksesoris lainnya kemudian ia pasarkan secara online melalui facebook dan
BB. Bandung sebagai kota fashion dan style menjadi keuntungan tersendiri untuk
awick. Berkat kerja kerasnya online store yang diberi nama “Awick Grosir”
berhasil menggaet konsumen yang banyak, tidak hanya dari Kalbar saja tapi juga
kota-kota besar lainnya bahkan ada yang dari luar negeri. Dan melalui bisnis
tersebut akhirnya Awick mampu membuka store sendiri yang diberi
nama “Distro House” yang kembali meramaikan bisnis fashion di kota Putussibau.
Tidak hanya itu Awick saat ini juga sedang mengembangkan bisnis
lainnya yaitu membuka sekolah atau kursus drum di Putussibau.
Banyak
yang bertanya bagaimana awick mendapatkan modal?
“Hahahaa...
modalnya cuman bensin, rokok, dan kamera saja” ujarnya sambil tertawa.
Ternyata
awick hanya membawa kamera dan datang ke tempat suplier barang, setelah itu ia
menjepret barang-barang yang akan dijual kemudian diedit dan di upload ke album
facebook dan ditandai keteman-teman yang ada di facebook. Dalam bisnis seperti
ini kepercayaan memang menjadi modal utama karena orang akan memesan dari
berbagai kota. Hasil usahanya selama dua tahun ia sisihkan untuk membuka
“Distro House” sebesar 60 juta dan sekolah drumnya 15 juta sisanya ia peroleh
dari pinjaman bank. Awick tergolong berani, diusia muda ia telah berani
meminjam di Bank dengan jumlah yang besar. Namun Awick berpesan kepada
teman-teman yang ingin memulai usaha agar jangan takut berhutang, karena dengan
berhutang membuat kita semakin giat bekerja. Dan dari ketiga usaha yang ia
tekuni itu, kini Awick telah meraup keuntungan bersih sebesar 7
juta rupiah perbulan. Merupakan nominal yang cukup besar untuk pemuda berusia
22 tahun ini sehingga ia dapat membantu keluarganya.
Awick
sampai di titik saat ini bukan perkara yang mudah. Perjuangan demi perjuangan
selalu menjadi bagian hari-harinya. Namun berkat kerja keras yang telah ia
lakukan, Awick mampu membiayai kuliahnya sendiri dan menikmati
hangatnya pasir pantai Kuta Bali, indahnya kota Jogja dan Medan
dengan keringatnya sendiri. Dalam masalah yang kadang kala ia alami pernah
terpikir oleh awick untuk berhenti dan menyerah, tapi tiap pintu-pintu seminar
motivasi yang ia datangi membuat ia kembali membuka buka buku impianya dan
kembali mengejar target-target yang belum ia capai dan terus bersemangat. Awick
hanya tidak ingin kembali sebagai seorang yang gagal dan menyerah, ia ingin
kembali sebagai seorang pemenang dan membanggakan orangtua. Dan kini Awick
berterimakasih kepada orang-orang yang dulu meremehkannya bahkan menghinanya
karena berkat mereka Awick selalu berusaha
keras membuktikan kemampuannya.
Saat
ini Awick masih belum puas, kini ia sedang membangun studio
rental band dan mini take recording di Putussibau dan membantu orangtuanya membangun
rumah kost. Sebagai pengusaha muda Kapuas Hulu Awick merasa banyak
sekali peluang yang dapat diambil di Kapuas Hulu, hanya saja terkadang
kita kurang kreatif dalam mengemas dan membaca peluang-peluang tersebut. Dan
ketika ditanya oleh suka, apakah pemuda Kapuas Hulu harus membuka usaha? Awick
mengatakan pemuda Kapuas Hulu terutama yang sedang merantau menempuh pendidikan
harus berani mencoba, gagal tidak
menjadi masalah yang penting terus berusaha dengan tekun dengan begitu
mudah-mudahan pintu rezeki akan terbuka. Diakhir pertemuan wawancara awick dengan
suka, ia memberikan beberapa patah kata motivasi.
“ Sukses meninggalkan jejak, gagal
meninggalkan pelajaran, diam meninggalkan penyesalan. Mimpi hendaknya di hargai, bila Tuhan memberikan mimpi-mimpi,
berarti juga dia memberikan kemampuan utk mewujudkan
mimpi tersebut, kerjakan apa saja untuk mewujudkan
mimpimu, PEMENANG tidak pernah
menyerah, dan orang yang MENYERAH tidak akan pernah menang :)" Awick
Pemuda Kapuas Hulu yang inspiratif
ReplyDeleteMantap... Sukses Bro Awick... Yang Paling Berkesan Kata-kata di Akhirnya (ECENG) Hahahaha..... Salam dari Kota Kembang.
ReplyDeletemaju terus anak muda kapuas hulu harumkan indonesia seperti pendahulu kita, tidak hanya di bidang politik, pemerintahan, pendidikan, musik, seni, bahkan bisnis juga buktikan kalau kita ada
ReplyDeletesukses bung
ReplyDelete