Dari 23 kecamatan yang ada di Kapuas Hulu, Kecamatan Batang
Lupar salah satu yang memiliki potensi besar sektor wisata dan perdagangan.
Letaknya yang strategis memungkinkan kota di bibir pantai Danau Sentarum ini
menjadi kota wisata dan transit.
Agus Mulyana, tokoh masyarakat Lanjak yang juga Wakil Bupati
Kapuas Hulu memiliki wacana demikian. Diutarakan Agus, selama ini Lanjak juga
telah menjadi kawasan transit bagi sejumlah warga dari berbagai wilayah. Baik
itu sesama warga Kapuas Hulu, maupun warga dari Kabupaten lainnya di Kalimantan
Barat.
“Dahulu sebelum ada jalan darat, orang lewat danau. Baik
yang hendak bertandang, maupun pergi. Lanjak menjadi daerah transit bagi
masyarakat Badau, Empanang, Puring Kencana dan Embaloh Hulu ketika itu. pun
masyarakat jiran dari Malaysia. meski sudah ada jalan darat, keadaan itu tetap
saja terjadi,” kata Agus.
Agus menuturkan, sebagai kota transit, Lanjak sangat
strategis. Berada di tengah-tengah kawasan utara Kapuas Hulu. dari Kota
Putussibau, Lanjak akan di lewati sebelum ke Badau, Empanang dan Puring
Kencana. Dari Sintang, Lanjak bisa di akses melalui danau sentarum. Sehingga
banyak sekali aktivitas warga saat transit di Lanjak. Baik itu perniagaan, maupun
hanya sekedar bersilaturahmi.
“Potensi sumber daya Lanjak juga cukup besar. Di sector
perikanan, olahan ikan dan madu. Pasarnya juga terbuka ke luar negeri melalui
Malaysia. terlebih sekarang PLB Badau telah di buka dan sangat mendukung itu,”
kata Agus.
Kemudian sebagai kota wisata. keunggulan Lanjak adalah
letaknya berada di koridor dua taman nasional. yaitu taman nasional danau
sentarum dan taman nasional betung kerihun. Keberadaan dua taman nasional itu juga
sebagai pendukung program jantung borneo atau heart of borneo. Dengan keunikan
dan daya tarik masing-masing yang sangat menggoda para wisatawan untuk
menungjunginya.
“Ini yang menjadi magnet besar bagi Lanjak,” ucap Agus.
Taman Nasional Betung Kerihun dikatakan Agus menawarkan
wisata alam yang penuh tantangan.Taman nasional yang luasnya mencapai 800.000
hektare tersebut memiliki kekayaan hayati dan keunikan bentang lahan. Daya
tarik itu masih ditambah dengan atraksi budaya tujuh sub etnis Dayak yang
bermukim di sekitar kawasan TNBK. Mulai sub Dayak Punan Hovongan, Punan Bukat,
Taman Kantuk, Kayan, Tamambaloh, sampai Iban. Seperti halnya penduduk asli
pedalaman Kalimantan umumnya, masyarakat yang berada di sekitar taman nasional
ini sebagian besar berasal dari suku Dayak. Terdiri dari kelompok suku Dayak
Iban, Dayak Taman dan Dayak Bukat. Salah satu kebiasaan yang cukup unik dari
mereka adalah menggunakan “Tato” pada kulit. Sementara, Taman Nasional Danau
Sentarum (TNDS) adalah kawasan lahan basah dengan keunikan flora dan fauna
serta landscape alam yang memukau dalam luas 132.000 hektare. Tercatat lebih
dari 500 jenis tumbuh-tumbuhan, 260 jenis ikan, 300 jenis burung, sebelas jenis
kura-kura air tawar, dan tiga budaya masuk dalam kawasan taman nasional itu.
Kawasan itu juga menampilkan beberapa tipe vegetasi yang unik, antara lain,
Hutan Rawa Putat, Hutan Rawa Kawi, Hutan Rawa Rengas, Hutan Rawa Tempurau,
Hutan Rawa Gambut Kelansau, dan Hutan Kerangas. Tipe vegetasi rawa tersebut
berkaitan dengan stok ikan yang ada di kawasan, kawasan hutan rawa sebagai
tempat mendapatkan makanan dan breeding bagi sebagian besar spicies ikan di
kawasan itu.
“Mungkin tak ada yang mampu menyaingi keunikan kedua taman
nasional ini. Karena itu, akan kita garap maksimal melalui program ekowisata,”
tambahnya.
Guna mendukung kedua program itu, Agus mengatakan pembenahan
berkelanjutan kota Lanjak akan dilakukan. Seperti penataan kawasan perdagangan,
peningkatan jalan dalam kota, pembangunan dermaga, dan prasarana lainnya.
sehingga kelak kota Lanjak benar-benar menjadi sebuah kota transit yang indah
dan menarik untuk di kunjungi. Apalagi saat ini, dukungan pemerintah pusat
melalui pembenahan jalan Negara lintas utara terus berlanjut. Dengan demikian,
kawasan perbatasan termasuk Lanjak benar-benar siap menghadapi persaingan di masa
mendatang.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !