Dimata
Edi Suhardi, menjadi peternak sapi tak hanya sebagai penyaluran hoby namun juga
menjadi instumen investasi. Bagaimana tidak, meski sudah menyandang status
sebagai PNS, warga Kedamin ini masih menyempatkan waktu membangun peternakan
sapi.
“Saya
memang punya hoby pelihara sapi. Selain sebagai pengisi waktu senggang sepulang
kantor, sapi ini juga menjadi asset yang cukup bernilai,” ungkap Edi.
Pria
yang juga Ketua Kelompok Tani Ternak Kedamin kreatif ini memiliki lokasi
peternakan sendiri. Di bangun di tanah milik pribadi di jalan Ki Hajar
Dewantoro, Kedamin Dat, Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan.
Di area yang cukup luas itu, Edi memiliki 11 ekor sapi. Selain itu, di kompleks
peternakannya Edi memanfaatkan lahan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk
organik.
“Di
peternakan kita ini tidak ada yang terbuang. Sisa makanan dan kotoran sapi kita
olah untuk dijadikan pupuk organik. Nilai ekonomisnya lumayan untuk menambah
penghasilan,” ujar Edi.
Edi
mengakui, hoby yang sudah ia lakoni semenjak 2007 silam itu telah menjadi salah
satu sumber pendapatan ia dan keluarga di luar gaji sebagai abdi negara. Hanya
saja, pria berbadan tinggi ini enggan membuka berapa penghasilan yang telah ia
peroleh dari beternak sapi.
“Lumayan
untuk bisa menambah asset lain. Seperti dipergunakan membeli tanah untuk
perluasan area peternakan dan lahan penanaman rumput pakan ternak. Intinya,
sapi ini likuiditasnya tinggi. Asal kita mau menjual maka pembeli akan langsung
datang dan transaksi pun dilakukan,” pungkas Edi. (ln13)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !