Kawasan taman nasional Betung Kerihun terdiri atas 4 pintu masuk utama yang semuanya melalui sungai dengan karakteristik atraksi wisata yang berbeda-beda untuk setiap DAS (Daerah Aliran Sungai). Paket-paket wisata yang disediakan pun juga telah dikelompokkan menurut karakteristik tiap-tiap pintu masuk.
Sungguh kaya kabupaten Kapuas Hulu. Tidak hanya Taman Nasional Danau Sentarum, Kapuas Hulu juga masih mempunyai satu lagi taman nasional yaitu Taman Nasional Betung Kerihun. Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) ini merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan kondisi alam yang masih terjaga. Suatu tempat yang menyajikan keindahan alam di belantara hutan Kalimantan. Pihak pengelola TNBK mengatakan dalam halaman resmi betungkerihun.dephut.go.id "TNBK adalah sebuah destinasi yang eksotis dan masih tersembunyi dari dunia."
Untuk anda yang berjiwa petualang, taman ini sangat tepat untuk dikunjungi karena wisata yang disajikan tidak seperti taman nasional lain yang bersifat mass-tourism, tapi lebih kepada petualangan (adventure) dan pendidikan (education). Apakah anda petualang, ilmuwan atau pencinta flora dan fauna, maka Taman Nasional Betung Kerihun tempat yang tepat untuk anda.
Kawasan taman nasional Betung Kerihun terdiri atas 4 pintu masuk utama yang semuanya melalui sungai dengan karakteristik atraksi wisata yang berbeda-beda untuk setiap DAS (Daerah Aliran Sungai). Paket-paket wisata yang disediakan pun juga telah dikelompokkan menurut karakteristik tiap-tiap pintu masuk.
DAS Embaloh
Das Embaloh merupakan kawasan paling barat dari Taman Nasional Betung Kerihun, sangat cocok bagi anda para pemerhati tumbuhan dan satwa endemik Kalimantan seperti Orangutan dan burung-burung enggang/rangkong serta tanaman-tanaman obat dan hias yang beraneka ragam.
Untuk menuju kesana, Anda harus menempuh perjalanan darat selama 3 jam sebelum beristirahat di Rumah Panjang atau di dusun wisata yang terletak dekat dengan kawasan taman nasional.
Wilayah DAS Embaloh dilengkapi dengan camping ground dan Menara Pengamatan Satwa. Bagi anda penikmat olahraga air, body rafting, whitewater trekking dan tubing merupakan atraksi wisata yang dapat diperoleh disini. Ada 2 (dua) paket wisata yang dapat anda pesan di DAS ini yaitu paket wisata pendek (3-4 hari) dan paket wisata panjang (5-6 hari).
Selain atraksi wisata alam, kearifan budaya masyarakat Dayak Iban yang bermukim di daerah hulu merupakan salah satu atraksi wisata budaya tersendiri.
Para pengunjung menjajal aliran sungai. Sumber Foto Galery Foto TNBK |
Das Sibau adalah salah satu pintu masuk terdekat menuju kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. Ditempuh tidak lebih dari 2 jam dari kota Putussibau, Anda akan langsung menikmati indahnya hutan hujan tropis Borneo. Untuk menuju kesana anda akan menempuh perjalanan darat selama 40 menit dan dilanjutkan dengan perjalanan air dengan waktu antara 2-4 jam tergantung kondisi air dan cuaca.
Wisata unggulan di wilayah DAS Sibau yang akan anda peroleh adalah menyaksikan Orangutan hidup di alam liar, serta ikut dalam survey sarang orangutan yang sering dilakukan oleh para Pengendali Ekosistem dari pengelola kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. Selain Orangutan, keindahan dan panorama alam yang berbukit-bukit dengan berbagai pohon yang besar sangat sayang untuk dilewatkan.
DAS Mendalam
Daerah ini terletak di bagian tengah dari kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. Topografi di wilayah ini cenderung berbukit-bukit dan curam dengan riam yang cukup berbahaya.
Bagi penyuka fotografi bentang alam, DAS Mendalam merupakan tempat yang tepat untuk berburu foto-foto bentang alam yang unik. Penyuka tantangan juga akan merasakan peningkatan level adrenalin sewaktu mengarungi sungai yang penuh dengan riam/jeram yang berbahaya.
Pada musim panas/kemarau, anda dapat menyaksikan satwa berkumpul di suatu padang luas (salt spring) untuk minum air yang berkadar garam cukup tinggi. Di sinilah lokasi terbaik untuk mengabadikan satwa-satwa tersebut dalam bentuk foto atau video.
Bentang alam TNBK. Sumber Foto Galery Foto TNBK |
Kapuas sebagai sungai terpanjang di Kalimantan sudah sangat terkenal akan keeksotisannya. Daerah ini sangat kaya dengan wisata petualangan dan olahraga air. Dengan medan air tersulit diantara pintu masuk lainnya, kawasan Kapuas merupakan surga bagi penggemar olahraga air yang ekstrim. Selain arung jeram dengan grade IV-V beragam olahraga air lainnya dapat dilakukan disini seperti waterboarding, tubing maupun body rafting dan kayaking.
Selain olahraga air, Kapuas kaya akan perbukitan dan gua-gua kapur sehingga menarik untuk para penyuka tantangan caving dan panjat tebing. Ada tebing yang cukup menantang di perhuluan Kapuas baik yang sudah pernah ditaklukkan maupun yang benar-benar masih virgin. Bagi penyuka trekking jarak jauh, Kapuas merupakan pintu utama napak tilas George Muller dalam ekspedisi menelusuri Kapuas – Mahakam. Perjalanan trans Kalimantan (Kalbar – Kaltim) ini dapat ditempuh selama 7 hari dengan melintasi hulu sungai Kapuas kemudian dilanjutkan dengna trekking melewati pegunungan Muller sebelum akhirnya bertemu dengan hulu Sungai Mahakam di Kalimantan Timur. Trekking ini dimulai dari Putussibau (Kapuas Hulu) menuju Nanga Bungan dimana perjalanan menggunakan speedboat ini ditempuh dalam waktu 9-10 jam sebelum wisatawan beristirahat di resort Nanga Bungan. Apabila hari masih siang dan cuaca juga mendukung, perjalanan dilanjutkan menuju desa paling hulu yaitu Tanjung Lokang. Desa ini relatif cukup besar dan ramai karena di desa ini dahulu merupakan pusat perdangangan sarang burung walet dan emas. Dari desa ini, anda yang berjiwa petualang akan diajak melewati lebatnya hutan di Taman Nasional Betung Kerihun dan menyeberangi sungai serta mendaki pegunungan Muller sehingga akhirnya sampai di hulu Sungai Mahakam sebelum turun menuju kota Samarinda Kalimantan Timur.
Bentang alam TNBK. Sumber Foto Galery Foto TNBK |
Masyarakat Kapuas Hulu semestinya dapat terus menjaga potensi kekayaan daerah yang dimiliki agar semua orang dibelahan dunia manapun dapat menikmati indahnya Kapuas Hulu. Dan pemerintah juga harus memperhatikan lingkungan dalam pembangunan, jangan hanya mengekploitasi tanpan memikirkan dampak terhadap lingkungan. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaganya?
Bagaimana menurut anda? silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !