Mts Muhammadiyah Nanga Semangut, Eti Aminah, mengatakan bahwa semenjak berdiri tahun 1980, sekolah mereka belum pernah mendapatkan bantuan.
Semangut - Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi
setiap warga Negara yang telah dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Baik itu tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas maupun Perguruan Tinggi. Akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan tersebut
diperlukan Sarana dan Prasarana yang memadai supaya pembangunan kualitas sumber
daya manusia merata diseluruh pelosok negeri ini.
Salah satu sekolah setingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
yang perlu perhatian adalah Mts Muhammadiyah Nanga Semangut, Kecamatan
Bunut Hulu. Sejak
berdiri tahun 1980 sampai sekarang, sekolah tersebut masih tetap eksis dan
berdiri. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana yang ada di
sekolah itu cukup memiriskan.
SUKA belum lama ini berkesempatan langsung bertandang dan
melihat kondisi yang ada. Kondisi gedung sekolah sudah banyak bagian yang
rusak. Dinding sekolah ada yang sudah jebol. Plafon beberapa ruangan sudah
banyak yang terlepas. Lantai bangunan pun banyak yang berlobang.
Kepala Mts Muhammadiyah Nanga Semangut, Eti
Aminah, mengatakan bahwa semenjak berdiri tahun 1980, sekolah mereka
belum
pernah mendapatkan bantuan. Baik berupa bantuan rehab dan bantuan
sarana dan prasarana serta media untuk pembelajaran. Sehingga
sistem pembelajaran yang berlangsung menggunakan media pembelajaran seadanya.
“Kami sangat mengharapkan kepada instansi terkait
supaya sekolah ini mendapat perhatian khusus. Agar sekolah ini
bisa mencetak lulusan yang berkualitas dan berdekasi serta mempunyai daya saing
tinggi,” kata Eti.
Ditambahkan Eti, saat ini di sekolah jumlah guru
yang mengabdi sebanyak 12 orang. Ke dua belas guru itu belum ada
satupun yang bestatus pegawai negeri sipil. Sedangkan siswa yang mengenyam
pendidikan sebanyak 43 orang.
“Belum ada guru yang bersatus PNS di sekolah kita,” tambah Eti.
“Belum ada guru yang bersatus PNS di sekolah kita,” tambah Eti.
Marhadi Saputra, salah seorang staf pengajar
di sekolah tersebut sangat mengharapkan agar sekolah mereka
dapat di negerikan. Karena dengan menjadi negeri dapat
memberi dampak positif kepada sekolah.
“Siswa menjadi bersemangat. Para orang tua pun demikian.
Masyarakat yang hendak menyekolahkan akannya pun akan menjadikan sekolah itu
pilihan,” kata Mahardi. (hamidun)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !