*Sarana Pemadam Mesti
Ditingkatkan
Memasuki
tahun 2013, bencana kebakaran masih jadi momok serius masyarakat Kapuas Hulu
pada umumnya dan masyarakat Kota Putussibau dan Kedamin pada umumnya. Pasalnya,
hingga pertengahan Februari ini saja sudah terjadi beberapa kasus kebakaran.
Intensitas
kasus kebakaran di tahun 2012 cukup besar terjadi di Kota Putussibau. Bahkan
telah memakan korban rumah yang cukup banyak. Kebakaran yang cukup menghebohkan
di tahun 2012 adalah kebakaran tiga buah rumah di jalan Rahadi Usman
Putussibau. Termasuk kebakaran satu buah rumah di Teluk Barak, Kedamin yang
terjadi di tengah bencana banjir.
Di
awal tahun 2013, setidaknya tercatat ada 3 kasus kebakaran yang sudah terjadi.
Rata-rata penyebab kebakaran itu adalah karena konsleting listrik. Ironisnya,
proses pemadaman menemui hambatan yang cukup besar. Dari minimnya pasokan air,
hingga prasarana pemadan yang terbatas.
Data
dari Yayasan Pemadam Kebakaran Kota Putussibau, hanya terdapat dua unit mobil
pemadam. Itu pun kapasitas terbatas. Satu unit hanya merupakan sarana
pengangkut mesin dan slang pemadam. Hanya satu unit mobil yang memiliki tangki
air sehingga bisa langsung di gunakan pada saat tiba di lokasi kebakaran.
Kendala
yang lebih sering lagi di temui di lapangan adalah pasokan air. Nyaris tidak
ada hydran yang menjadi sumber air untuk petugas memadamkan api. Akibatnya,
ketika di lokasi kebakaran, petugas kesulitan mencari sumber air. Tidak jarang,
mobil pemadam yang memiliki tangki harus bolak balik mengisi air.
Ihdaul
Hidayat, tokoh muda Kedamin menyarankan harus ada langkah berani dari
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu meningkatkan prasarana pemadam kebakaran.
Mulai dari peralatan, hingga penataan hydran sebagai sumber air.
“Tentu
tak akan berguna alat pemadam canggih tapi air tidak tersedia. Sebab itu,
hydran harus mendapat perhatian,” kata Ihdaul.
Terobosan
bisa dilakukan diungkapkan Ihdaul dengan menghadirkan satuan kerja perangkat
daerah yang khusus menangani kebakaran. Misalnya membentuk kantor pemadam
kebakaran. Kantor ini di support sepenuhnya peralatan dan sumber daya manusia.
Menurutnya tidak akan rugi pemerintah daerah membentuk kantor pemadam
kebakaran. Karena salah satu tujuan dibentuknya pemerintah adalah pelayanan
masyarakat.
“Dari
pada membentun satuan kerja yang tak jelas, lebih baik yang berorientasi
pelayanan. Habispun uang masyarakat tidak akan berkeberatan karena memang untuk
kepentingan bersama,” kata Ihdaul.
Terkait
Hydra, Ihdaul juga berharap ada upaya yang dilakukan pemerintah. Melakukan
koordinasi dengan PDAM guna membangun hydran di berbagai titik strategis.
Sehingga ketika kebakaran terjadi, petugas tidak kesulitan untuk mendapatkan
air.
memang gan... taoi itu juga kesalahann dari pihak individunya gann
ReplyDelete